PENANGANAN NARKOBA DAN COVID-19 PERLU STANDAR YANG SAMA

"Penanganan narkotika dan COVID-19 membutuhkan standar yang sama, yaitu untuk memberi jaminan dan melindungi hak-hak masyarakat agar dapat hidup, tumbuh, dan berkembang secara optimal," kata Wakil Presiden K.H. Ma'ruf Amin saat memberikan sambutan dalam Pembukaan Puncak Peringatan Hari Anti Narkotika Internasional yang digelar secara virtual, Jumat (26-6-2020).

Wapres menyebut COVID-19 dan narkoba merupakan musuh bersama yang harus diberantas karena keduanya merupakan ancaman serius. Apabila ancaman tersebut tidak segera ditangani sejak dini, maka dampaknya akan sangat besar bagi pelaksanaan pembangunan.

"COVID-19 dan narkoba, merupakan ancaman serius. Dampaknya multidimensi. Masuk mulai dari negara hingga merambah ke unit terkecil masyarakat yakni keluarga," katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Wapres juga mengapresiasi kinerja Badan Narkotika Nasional (BNN) yang menggalakkan program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN).

"Banyak prestasi nyata yang telah dicapai, sehingga mampu menurunkan tren prevalensi penyalahgunaan narkoba, dimana tahun 2011 sebesar 2,23% menjadi 1,80% di tahun 2019," tutur Wapres.

Berdasarkan capaian tersebut, Pemerintah akan melanjutkan program P4GN lewat penerbitan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2020 yang isinya memerintahkan seluruh jajaran kabinet untuk melakukan aksi nasional P4GN.

"Pemerintah berkomitmen kuat dalam melanjutkan program, pemberantasan narkotika. Inpres Nomor 2 Tahun 2020 telah disahkan. Isinya memerintahkan agar seluruh Kabinet Indonesia Maju, Jaksa Agung, Kapolri, Panglima TNI, Kepala BIN, Lembaga Pemerintah Non-Kementerian, para Gubernur, Bupati, dan Walikota untuk melakukan Aksi Nasional P4GN," katanya.

Hari Anti Narkotika Internasional merupakan inisiasi Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) yang diperingati pada 26 Juni setiap tahunnya. "Tema peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) Tahun 2020 selaras dengan kondisi pandemi Covid-19 yakni hidup 100 persen di era new normal, sadar, sehat, produktif dan bahagia tanpa narkoba. Artinya kita semua harus berupaya bertahan hidup 100 persen dengan tetap sadar, sehat, produktif dan bahagia," ujar Wapres.

Mengutip sumber IG @kabupatentuban, Wakil Bupati Ir. H. Noor Nahar Hussein, M.Si selepas mengikuti Puncak Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) Tahun 2020 tingkat Nasional secara virtual di Ruang Rapat Dandang Watjono Pemkab Tuban menyampaikan bahwa di tengah pandemi Covid-19 yang saat ini masih belum tuntas, kewaspadaan juga harus tetap di tingkatkan atas peredaran narkoba di Bumi Wali.

Menurut Wabup, para pengedar narkoba, saat ini masih tetap gencar menawarkan barang haram tersebut, oleh karena itu ia meminta kepada semua masyarakat untuk tetap waspada terutama di lingkungan terdekat, dari lingkungan keluarga dan masyarakat sekitar. “Peran serta kita sangat dibutuhkan guna mencegah peredaran narkoba ini.” Ujarnya.

Wabup dua periode ini menambahkan bahwa dirinya sangat prihatin dengan masih banyaknya generasi muda yang terjerat narkoba, ia berharap peran BNNK Tuban dalam mencegah peredaran narkoba harus kuat, sehingga masyarakat terutama geransi muda dapat terhindar dari masalah narkotika yang saat ini memiliki banyak macam bentuk dengan segala turunan dan variasinya. (Sgd)

Share this:
comments powered by Disqus