GUGUS TUGAS COVID-19 GELAR HEARING DENGAN PELAKU PARIWISATA, KESENIAN DAN BUDAYA GUNA MEMPERSIAPKAN NEW NORMAL

Pandemi covid-19 yang tak jelas kapan berakhir membuat kegelisahan semua pihak bagaimana kelanjutan aktifitas yang selama ini ditekuni untuk memenuhi kebutuhan ekonomi dan menghidupi keluarganya. Untuk mencari solusi bersama, gugus tugas covid-19 Kab. Tuban menggelar hearing dengan sektor Pariwisata, Kesenian, dan Budaya (4/7/2020).

Hearing yang diinisiasi DPRD digelar di Ruang Paripurna DPRD Kabupaten Tuban dan dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Miyadi didampingi Sekretaris Daerah Kab.    Tuban Budi Wiyana, Ketua Komisi IV DPRD Tuban Hj. Tri Astuti, Kapolres Tuban AKBP Ruruh Wicaksono,  serta Dandim 0811 Tuban Letkol Inf. Viliala Romadhon.

Hadir pula Pimpinan/perwakilan Perangkat Daerah yang terkait antara lain Disparbudpora, Dinkes, Dinsos, Dishub, Diskoperindag, Kesbangpol, Bagian Kesra serta perwakilan dari Komunitas GKPS, YMSB, YAQ, PHRI, DKT, POKDARWIS, dan UMKM.

Miyadi selaku pimpinan hearing mengatakan bahwa Pemerintah Kab Tuban bersama gugus tugas covid-19 sudah berupaya keras untuk mengatasi masalah pandemi covid-19.  Protokol kesehatan diwajibkan untuk diterapkan di tempat perbelanjaan, pasar-pasar, maupun tempat yang sering didatangi orang pada umumnya. Ia juga menambahkan untuk saat ini, vaksin yang tepat adalah disiplin. "Disiplin cuci tangan, disiplin menggunakan masker, dan disiplin menjaga jarak, "ujarnya pada saat memimpin hearing.

Sekda Kab. Tuban Budi Wiyana memaparkan  gambaran dan tahapan penerapan New Normal di berbagai aktifitas khususnya di sektor pariwisata, kesenian dan budaya dengan harapan ada saran, masukan dan kesadaran semua pihak demi kebersamaan menanggulangi covid-19 dan tidak muncul kluster baru dari sektor ini.

Sementara itu Kapolres Tuban AKBP Ruruh Wicaksono mengatakan bahwa Tuban kemarin sudah ditetapkan menjadi zona kuning meski dengan beberapa catatan.  "Jika Tuban ingin menjadi zona hijau, masyarakat harus memenuhi protokol kesehatan serta peraturan pemerintah yang ada, "terangnya.

Dalam kesempatan yang sama Dandim 0811 Tuban juga menuturkan TNI-Polri memiliki resiko besar terpapar covid-19.  "Anggota TNI dan Polri kerja siang malam, ke pasar, pesantren, bahkan ke TPI, untuk membantu mengatasi pandemi ini, "ungkapnya. Menurutnya, baik pemerintah maupun masyarakat harus bekerja ekstra dan melek terhadap protokol kesehatan untuk memutus mata rantai penyeberan covid-19.

Dalam hearing tersebut, semua perwakilan pelaku pariwisata, kesenian dan budaya yang hadir diberikan kesempatan untuk menyampaikan unek-unek, saran, masukan dan kesiapannya. Pada umumnya semua menyambut baik konsep dan rencana SOP/protokol kesehatan yang akan diterapkan beserta tahapannya, mereka meminta segera diberi kesempatan untuk dapat ijin melakukan aktifitas. Mereka mendesak apa yang telah dikonsep dan direncanakan segera dipercepat dan diberi kepastian penerapannya. Semua akan mendukung dan siap mensosialisasikan serta mematuhinya.

Pada sesi terakhir Ketua Komisi 4 DPRD Kab. Tuban selaku komisi yang membidangi, Tri Astuti menyampaikan 3 tahapan yang harus dilakukan Pemerintah Kabupaten Tuban untuk membuka aktifitas sector pariwisata, kesenian dan budaya, yakni : 1. Penetapan Standart Operasional Prosedur baik di hotel, restoran, tempat pariwisata, sektor ekonomi kreatif lainnya, 2. Adanya Simulasi dan Sosialisasi SOP, dan 3. Uji coba usai penerapan simulasi.

“Kami menilai bahwa trend pariwisata nantinya yang tadinya berbasis kuantitas maka di era new normal akan berbasis pada kualitas yaitu mengedepankan kebersihan, kesehatan, dan keselamatan. Sehingga diharapkan para pengelola wisata dan ekonomi kreatif berhati-hati agar tidak berdampak buruk pada sektor wisata yang bisa menjadi kluster baru,” tambahnya.

Tri Astuti juga berharap tempat wisata memiliki thermal gun, tempat cuci tangan dengan sabun, pengunjung dan pengelola menggunakan masker dan jaga jarak. Demikian juga peran media dianggap sangat sangat penting dalam memberikan stigma yang baik, inovasi digital untuk memasarkan usaha agar dapat bersaing dan bangkit dari keterpurukan. Tri Astuti juga mendesak kepada Pemerintah Kabupaten agar anggaran untuk Dewan Kesenian ditingkatkan dan perhatian terhadap 7.015 seniman yang tergabung dalam 17 lembaga/ komonitas agar diberikan bantuan sebagai stimulan sementara dan diberikan kepastian dalam kesempatan berkarya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dalam tatanan new normal. (Sgd)

Share this:
comments powered by Disqus